Makna Bulan Muharram bagi Umat Islam, Disebut Syahrullah al Asham

 Makna Bulan Muharram bagi Umat Islam, Disebut Syahrullah al Asham

JAKARTA, celebrities.id - Makna bulan Muharram bagi umat Islam tentunya memiliki kesan tersendiri. Seluruh umat Muslim telah menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, di mana diperingati pada Sabtu, 30 Juli 2022. 

Muharram juga disebut sebagai Syahrullah al Asham yang berarti Bulan Allah yang sunyi. Maka selain dilarang berperang, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan amalan-amalan baik, salah satunya adalah puasa. 

Makna Bulan Muharram bagi Umat Islam

1. Semangat Perjuangan 

Jika berkaca pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Islam juga memiliki makna semangat perjuangan yang tak kenal putus asa. Momentum ini juga dapat dimaknai sebagai semangat Hijrah Rasul dari Mekah ke Madinah.


Nabi Muhammad SAW dan para sahabat begitu gigih dan tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Nabi Muhammad SAW harus hijrah ke Kota Madinah meninggalkan tanah kelahirannya, saudara, dan harta benda demi memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.


2. Momen Menuju Kebaikan

Makna tahun baru Islam memiliki makna bahwa terjadinya perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan. Hal ini diyakini memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan untuk semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang. 


3. Makna Penting Perdamaian 

Seperti yang sudah disebutkan diatas Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau yang memiliki keistimewaan dan yang paling mulia. Hal ini karena segala perbuatan baik yang dilakukan akan balasan berlipat ganda oleh Allah SWT.


Baca Juga : Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Maka dari itu, umat Islam diharamkan untuk berperang dan melakukan kezaliman. Sebab, semangat bulan Muharram adalah semangat penuh perdamaian.


4. Momen Intropeksi Diri 

Makna bulan Muharram selanjutnya adalah menjadi momen seorang muslim untuk mengintropeksi diri. Maksudnya adalah mengingat kembali dan menghitung amalannya yang telah diperbuat di tahun sebelumya. Setelah itu lalu dia teringat (tadzakkur) akan dosa-dosanya, hingga hatinya menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Rabbnya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ski Semester 1 Kls 9

Fikih Semester 1 Kls 9

Artikel favorit